cantik hanya selapis kulit yang menyaluti,
kenapa perlu rasa tinggi,
kenapa ada rasa puji,
sedang satu saat ia terganti,
dengan satu lapis putih berseri,
syukur pada tempatnya,
ikhlaskan pada terasnya,
tenggelamkan rintis bergaris sebaris,
ia dipinjam sementara cuma,
sampai saat tertarik warnanya,
biru warna langit,
takkan terganti sebelum mati,
bila kanan paling,
kiri kosong berpusing,
terpalit titik-titik songsang takkan berulang,
tinggallah tadi aku tinggalkan,
aku pergi atau masa tak menungguku lagi,
sesak dengan coret bertopeng tanpa isi,
rebah pada butir pasir,
tegak dalam ombak berdesir,
aku engat kalau kau lupa,
aku sedar andai kau alpa,
aku capai tatkala kau terlena,
aku tunai jika kau leka,
aku sampai sebelum kau derita.
No comments:
Post a Comment