Monday, December 27, 2010

Potret Itu




...dan,
hari ini pasti...
aku hanya mampu mengabadikan wajah manis itu di atas sehelai kertas,
aku nyata dan yakin...
ianya pasti tidak akan luput....
dan tidak akan mungkin di jamah walau teriknya mentari,

...dan,
biarkanlah ia,
biarkan berabad lamanya ia disini...
dan kau biarkanlah ia,
walau ku tahu mungkin bakal menarik perhatian...
walau ku tak mahu...
ia merungkai kata-kata seribu janji,

...dan,
kini tak lagi pasti...
tiada kekuatan meyakini,
namun ia masih lagi tersenyum...
satu saat nanti,
ia kan kembali menyentuh dedaun layu di rongga sunyi,

...dan,
jangan kau larang,
jangan sekali kau buang...
sedetik terlintas untuk dikisahkan,
ceritera cinta yang agung masih lagi berdiri...
masih ada lagi,
dan masih tegap dan berdiri,

...dan,
dari jauh dan terkandas disini,
aku hanya mampu menggapai bayang jasad yang mekar...mewangi,
namun tersentak,
kau hilang tatkala mentari tak lagi menyinari,

...dan,
atas namanya kata-kata setia,
jangan kau pergi,
berlari....dan lagi
puas dan lelah aku merangkak sendiri...
telah tekadkan hati untuk berani berdiri,
kembalilah....
tanamkan...dan sirami,
lalu kau berpegang pada lafaz sumpah dan janji...
berpisah yang pasti cuma sekali.

'' rINdu iTu sEinDAh PElanGI...
BerbAGai WarNA pENUh BersERI,
saYang ItU SehArum BungA meWAngI,
diSenTuH Tak DapAT tApi WuJUd diSiSI,
cINta PulA seHAngAT SaNG MeNTAri,
hadiRNYA diNanTI PErgInyA diCAri,
hADirnYA peNUh SEJuta ErTI,
HIlanGNYa tIADA penGgaNTi..... ''


No comments:

Post a Comment